Feasibility Study
Feasibility Study & Aplikasi Kepegawaian
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG)
Menurut Me
Leod dan G.Schell (2004:475), Human Resource Information System
(HRIS) atau dalam bahasa Indonesia berartikan Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG), yaitu sistem yang merancang format-format data
kepegawaian dan mengatur sistem pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan
pelaporan sistem informasi kepegawaian yang terdiri dari
1. data pegawai
2.
data jabatan
3.
data pendidikan
4.
data penghargaan
5.
data pelatihan
6.
data keluarga
7.
data kehadiran
8.
dsb
Sehingga demikian,
dapat dikelola informasi tentang perencanaan kebutuhan informasi tentang
perencanaan kebutuhan pegawai, penilaian kinerja, pembinaan dan pengembangan
karirnya, kesejahteraan, serta pemberhentian atau kepensiunannya.
Pengertian
Aplikasi kepegawaian
Sedangkan pengertian dari aplikasi kepegawaian adalah sebuah sistem untuk pengelolaan data dan kegiatan kepegawaian pada sebuah instansi, misalnya saja pada instansi Sekolah, instansi Pemerintahan dan lain sebagainya. Program aplikasi Aplikasi kepegawaian bisa dibuat dengan berbasis Desktop juga bisa dibuat berbasis web (web base).
Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa SIMPEG (Sistem
Informasi Manajemen Kepegawai) adalah sistem informasi terpadu, yang meliputi
pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia
dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan
akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian.
Tujuan Pengembangan
SIMPEG
Secara spesifik tujuan dari pengembangan SIMPEG/aplikasi kepegawaian adalah :
1. Untuk mendukung integritas, kemudahan pengaksesan, dan kemudahan pengelolaan data sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan dan fungsi dalam bidang administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien
2. Membantu proses manajemen pada suatu organisasi yang meliputi seluruh hierarki kepengurusan dalam suatu organisasi, dimulai dari hierarki manejemen puncak yang bertanggungjawab atas keberhasilan atau kegagalan organisasi secara keseluruhan hingga pada hierarki manajemen bawah yang hanya bertanggungjawab atas operasi sehari-hari dari departemen tertentu saja.
Penjelasan Mengenai SIMPEG
Pada umumnya, SIMPEG
mencakup proses yang berkaitan dengan perencanaan pegawai, administrasi
pegawai, evaluasi kinerja pegawai, pendidikan dan pelatihan, dan pensiun.
Perencanaan
Pegawai merupakan suatu proses analisis dan simulasi kebutuhan pegawai yang
dimiliki organisasi dikaitkan dengan pengembangan kegiatan di masa mendatang
yang berkaitan dengan pengadaan dan penempatan pegawai. Proses perencanaan
pegawai mencakup antara lain
1. Pembuatan rekapitulasi untuk analisis dan simulasi yang diolah dari data kepegawaian untuk memperoleh gambaran kekuatan sumber 13 daya manusia yang dimiliki,
2. Proses pengadaan pegawai atau rekruitmen yang pada dasarnya merupakan pengumpulan biodata dan proses alokasi dengan data yang dimiliki dapat dilakukan analisis kebutuhan penempatan pegawai ke posisi yang lebih tepat.
1
Pengertian Feasibility Study
Menurut Kasmir
dan Jafkar (2012), Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari
secara mendalam tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, untuk
menentukan dijalankan atau tidaknya usaha tersebut.
Sedangkan menurut
Umar (2005), studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana
bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun,
tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan
yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.
Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Studi kelayakan adalah studi analisis tentang seberapa sukses
suatu proyek dapat diselesaikan, memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhinya
seperti faktor ekonomi, teknologi, hukum dan penjadwalan
Tujuan Feasibility Study
Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), tujuan dari feasibility study adalah :
1. Menghindari Resiko Kerugian
2. Memudahkan Perencanaan
3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
4. Memudahkan Pengawasan
5. Memudahkan Pengendalian
Feasibility Analysis
Feasibility
study adalah studi analisis yang digunakan untuk mengukur dan menilai tingkat
kelayakan pada sebuah proyek. Kegiatan ini dilakukan untuk dapat mengetahui
seberapa layak suatu rencana proyek tersebut.
Ada 5 tipe feasibility,
yaitu :
1. Economic Feasibility Study
2. Technical Feasibility Study
Studi ini bertumpu pada kapasitas teknis di perusahaan dan bisa membantu perusahaan dalam menentukan apakah kapasitas teknis telah memenuhi sumber daya yang diperlukan untuk proyek dan mampu merubah konsep menjadi sistem kerja terbaik.
3. Operational Feasibility Study
Studi ini menganalisis terkait penilaian pelaksanaan sebuah proyek dapat dipenuhi secara maksimal atau tidak. Juga dapat mem verifikasi sejauh mana rencana proyek telah memenuhi persyaratan pengembangan proyek.
4. Legal Feasibility Study
5. Scheduling Feasibility
Studi Kasus
Perusahaan Alteco.in yang bergerak di bidang industri mengalokasikan dana sebesar Rp. 300.000.000 untuk memajukan progress industri dengan teknologi baru dan sistem kerja terbaru. Analisis proses perusahaan Alteco.in dengan menggunakan feasibility study dengan asumsi
- Biaya pengembangan : Rp 300.000.000
- Estimasi penghematan biaya : Rp 80.000.000/tahun
- Pendapatan setiap tahun : Rp 200.000.000
- Masa pengembalian investasi : Rp 5 tahun
1. Economic Feasibility Study
Berdasarkan dari Economic Feasibility Study, dana yang tersedia adalah Rp 300.000.000. Hal ini dapat diperhitungkan estimasi biaya berdasarkan PV, ROI, BEP, NPV sebagai informasi tambahan.
1). PV (Present Value)
= Rp. 139.853.395
2). ROI (Return of Investment)
- Biaya pengembangan : Rp 300.000.000
- Estimasi penghematan biaya : Rp 80.000.000/tahun
- Pendapatan setiap tahun : Rp 200.000.000
- Masa pengembalian investasi : Rp 5 tahun
2. Technical Feasibility Study
Berdasarkan dari kebutuhan perusahaan yang ada, maka perusahaan harus mempertimbangkan aspek"aspek penting seperti :
1). Perangkat penunjang aksebilitas dan kinerja (Hardware dan Software)
2). Teknologi terbaru saat ini
3). Tenaga kerja yang ideal
4). Analisis kebutuhan pasar terbaru
5). Proses produksi
6). Pengadaan sumber produksi
7). dsb
3. Operational Feasibility Study
Berdasarkan dari kebutuhan perusahaan dalam uji kelayakan operasional, maka perusahaan membutuhkan :
1). Struktur organisasi perusahaan
2). Program pelatihan perusahaan
3). Kriteria personil dalam menjalankan sistem perusahaan baru
4). dsb
4. Legal Feasibility Study
Berdasarkan dari Legal Feasibility Study, perusahaan harus melihat dan menganalisis apakah pengembangan bisnis ini sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku. Antara lain dengan mempertimbangkan :
1.) Perizinan pengembangan bidang usaha
2). Peraturan undang- undang mengenai bidang usaha
3). Aturan ketenagakerjaan
Link Referensi
https://repository.warmadewa.ac.id/id/eprint/276/2/bab1.pdf
https://erepository.uwks.ac.id/8830/3/C.%20BAB%20II.pdf
https://repository.uin-suska.ac.id/3655/3/BAB%20II.pdf
https://glints.com/id/lowongan/present-value-adalah/#.ZALEAHZBxD8
https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengertian-jenis-jenis-dan-contoh-feasibility-study-dalam-bisnis-1z4MfWgHE9D/full
https://info.populix.co/articles/feasibility-study-adalah/
https://badr.co.id/id/roi-adalah/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-break-even-point/
Komentar
Posting Komentar