Evaluasi Akhir Semester

Soal UAS

Cafe Ijjo adalah restoran yang populer dan sibuk di kota besar. Restoran ini melayani berbagai jenis makanan dan minuman, dan memiliki berbagai layanan seperti makan di tempat, layanan pengiriman, dan pesanan online. Dalam mengelola operasional harian, restoran ini menghadapi beberapa tantangan, antara lain kesulitan dalam mengelola inventaris, mengatur pesanan, memantau kinerja karyawan, dan melacak data pelanggan.

Untuk menyelesaikan tantangan tersebut, owner Cafe Ijjo ingin membuat aplikasi Sistem Informasi.Tujuan pengembangan aplikasi sistem informasi adalah untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas operasional restoran. Aplikasi ini akan membantu dalam mengelola inventaris, pesanan, pembayaran, dan data pelanggan, serta menyediakan berbagai fitur yang dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan memudahkan pengelolaan restoran.
  1. Tuliskan kebutuhan sistem informasi apa saja yang ingin dimiliki oleh Cafe Ijjo
  2.  Buatlah tahapan yang harus dilalui di dalam membangun aplikasi sistem restoran
  3.  Apa yang dimaksud dengan model analisis? Ruang lingkup model analisis apa saja?
  4. Apakah fungsi model Desain. Yang termasuk model desain sebutkan
  5. Buatlah model analisis dari studi kasus di atas
  6. Buatlah model desain dari studi kasus di atas
  7. Dokumentasikan dalam bentuk video presentasi kemudian diembeded di blog.



Jawab :

1.  Adapun kebutuhan yang diperlukan untuk mengelola operasional restoran Cafa Ijjo adalah 
  • Sistem Manajemen Inventaris Restoran 
    Sistem informasi pelayanan restoran adalah sistem yang  membantu restoran mengatur stok makanan, minuman, dan bahan baku dengan efisien. Sistem ini harus dapat mencatat semua item inventaris yang dimiliki restoran, seperti nama, deskripsi, jumlah stok, satuan ukuran, dan tanggal penerimaan. Informasi ini dapat membantu restoran untuk mengetahui dengan pasti jumlah stok yang tersedia kapan saja, dan memastikan kebutuhan restoran terpenuhi.

    Selain itu, sistem ini harus dapat memantau stok secara real-time, sehingga staf restoran dapat melihat jumlah stok yang tersedia kapan saja, menghindari kehabisan persediaan yang dapat mempengaruhi operasional restoran. Sistem ini juga harus dapat memberikan peringatan otomatis saat stok mencapai level minimum atau saat bahan habis. Dengan adanya peringatan otomatis, staf restoran dapat segera melakukan pemesanan ulang dengan pemasok atau distributor untuk memastikan stok tetap terjaga.

  • Sistem Manajemen Pesanan Restoran
    Order Management System adalah sistem informasi yang membantu restoran dalam mengatur pesanan pelanggan. Sistem ini dapat menerima pesanan secara online atau melalui telepon, mengatur jadwal pengiriman atau pengambilan pesanan, memberikan laporan tentang pesanan kepada manajemen restoran, meningkatkan efisiensi operasional, dan membantu restoran dalam mengembangkan strategi pemasaran yang lebih baik. Dengan adanya sistem ini, restoran dapat mempercepat proses pengambilan pesanan dan pengiriman, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mengembangkan bisnis secara keseluruhan.

  • Sistem Manajemen Karyawan
    Sistem Manajemen Karyawan adalah sistem yang dapat membantu restoran dalam memantau kinerja karyawan. Dengan adanya sistem ini, restoran dapat memberikan penilaian kinerja karyawan dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja mereka. Beberapa fitur yang dapat dimiliki oleh sistem ini antara lain memantau absensi karyawan, memberikan penilaian kinerja, dan memberikan umpan balik.

  • Sistem Manajemen Pelacakan Riwayat Pelanggan
    Sistem Manajemen Pelacakan Riwayat Pelanggan adalah fitur penting dalam sistem informasi restoran yang dapat melacak data pelanggan seperti riwayat pesanan dan preferensi makanan. Fitur ini membantu restoran memberikan pengalaman yang lebih personal kepada pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan, membangun hubungan yang lebih baik dengan pelanggan, dan mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.

  • Sistem Manajemen Pembayaran
    Sistem Manajemen Pembayaran adalah sistem yang mengintegrasikan  berbagai metode pembayaran ke dalam sistem pembayaran yang ada. Sistem ini memungkinkan pengguna untuk membayar dengan berbagai metode pembayaran yang disediakan, seperti tunai, kartu kredit, dompet digital, dan metode pembayaran online lainnya. Integrasi pembayaran diimplementasikan pada sistem transaksi, termasuk pada website ecommerce dan aplikasi mobile.

  • Sistem Keamanan Data

    Sistem keamanan data dalam sistem informasi restoran sangat penting untuk menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data. Beberapa cara untuk menjaga keamanan data dalam sistem informasi restoran adalah dengan melakukan enkripsi data, menggunakan firewall, menggunakan kata sandi yang kuat, melakukan backup data secara teratur, dan melakukan pemantauan sistem secara teratur. Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, restoran dapat memastikan bahwa data sensitif dan operasional mereka aman dan terlindungi dari serangan dan akses yang tidak sah.



2. Tahapan Membangun aplikasi sistem restoran

    Sebelum membangun sebuah aplikasi pada perancangan sistem informasi restoran cafe Ijjo, terdapat beberapa perencanaan yang perlu dilakukan, antara lain:

  • Perencanaan 
    Perancangan pada sistem informasi restoran, pengembang harus  perlu melakukan beberapa pertimbangan.  Pertama, tim pengembang harus menentukan tujuan dan kebutuhan bisnis restoran, yang meliputi pemahaman terhadap operasional bisnis restoran, target pasar, dan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai. Dari sini, tim pengembang dapat menentukan fitur-fitur yang diperlukan dalam aplikasi yang akan dibangun. Selanjutnya, tim pengembang harus menentukan anggaran dan sumber daya yang tersedia untuk membangun aplikasi sistem informasi restoran, termasuk biaya pengembangan, waktu yang tersedia, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

    Selanjutnya, teknologi yang digunakan dalam membangun aplikasi sistem informasi restoran harus dipilih dengan hati-hati, termasuk pemilihan bahasa pemrograman, platform pengembangan, dan penggunaan teknologi terbaru dalam pengembangan sistem. Setelah itu, tim pengembang harus membuat rencana proyek yang terperinci, yang meliputi jadwal pengembangan, tahap-tahap pengembangan, tugas yang harus diselesaikan, dan penentuan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut.

  • Analisis kebutuhan
    Pengembang perlu untuk melakukan analisis kebutuhan sistem informasi aplikasi restoran dimana ini adalah tahap yang penting dalam pengembangan aplikasi sistem informasi restoran. Tahap ini bertujuan untuk memahami kebutuhan bisnis restoran secara rinci dan merancang spesifikasi sistem yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.     Untuk memahami kebutuhan bisnis restoran, tim pengembang aplikasi sistem informasi perlu melakukan wawancara dengan pihak restoran dan menganalisis proses bisnis restoran. Dari hasil analisis ini, tim pengembang dapat merancang Use Case Diagram untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang diperlukan dalam aplikasi sistem informasi restoran, seperti pemesanan, pembayaran, manajemen inventaris, dan manajemen keuangan.
  • Desain
    Untuk merancang aplikasi sistem informasi restoran yang efektif, tim pengembang perlu melakukan beberapa tindakan seperti merancang Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Entity Relationship Diagram untuk mengidentifikasi fitur-fitur yang diperlukan dalam aplikasi serta menggambarkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam setiap fitur. Tim pengembang juga harus memperhatikan aspek keamanan sistem, integrasi dengan sistem lain yang digunakan oleh restoran, serta kemampuan skalabilitas sistem aplikasi restoran untuk memenuhi kebutuhan bisnis restoran yang berkembang. Dengan melakukan tindakan-tindakan ini, aplikasi sistem informasi restoran dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional restoran serta memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.
  • Tahap Pengembangan

  • Pengujian
    Tahap pengujian sistem informasi aplikasi restoran meliputi unit testing, integration testing, system testing, acceptance testing, performance testing, dan security testing. Setiap tahap pengujian memiliki tujuan yang berbeda untuk memastikan bahwa sistem yang dibangun berfungsi dengan baik dan memenuhi kebutuhan bisnis restoran serta dapat memberikan pengalaman yang baik bagi pelanggan.
  • Implementasi
    Implementasi sistem informasi aplikasi restoran adalah tahap dalam pengembangan aplikasi sistem informasi restoran yang melibatkan pembangunan aplikasi berdasarkan desain sistem yang sudah dibuat. Tahap ini juga melibatkan integrasi sistem dengan sistem lain yang digunakan oleh restoran dan memperhatikan aspek keamanan sistem. Setelah aplikasi sistem informasi restoran dibangun, maka tahap pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa sistem sudah berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan bisnis restoran. Setelah pengujian selesai, aplikasi sistem informasi restoran siap untuk diluncurkan dan dilatihkan bagi pengguna aplikasi, seperti karyawan restoran dan pelanggan.
  • Maintaince dan Upgrade
    Maintenance dan upgrade sistem informasi aplikasi restoran adalah tahap dalam siklus hidup aplikasi sistem informasi restoran setelah peluncuran. Maintenance dilakukan untuk memastikan bahwa sistem tetap berjalan dengan baik dan memenuhi kebutuhan bisnis restoran yang berkembang. Ini meliputi perbaikan bug, pemeliharaan sistem, dan tindakan pencegahan untuk menghindari masalah yang lebih besar. Sedangkan upgrade dilakukan untuk meningkatkan fitur dan fungsionalitas sistem, mengikuti perkembangan teknologi terbaru, dan memenuhi kebutuhan bisnis restoran yang berkembang. Upgrade juga dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan sistem dan kinerja sistem agar dapat bekerja dengan lebih efisien.

3. Pengertian

Model analisis adalah pendekatan atau kerangka kerja yang digunakan untuk memahami, merencanakan, dan menganalisis sistem informasi dengan tujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan bisnis, menganalisis proses yang ada, merancang solusi yang efektif, dan mengimplementasikan perubahan yang diperlukan. Dalam pengembangan sistem informasi, model analisis memiliki ruang lingkup yang luas dan mencakup berbagai aspek yang perlu diperhatikan.

Model - Model Analisis

Pertama-tama, model analisis dapat digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan bisnis. Hal ini melibatkan identifikasi masalah, peluang, dan tujuan bisnis yang harus dicapai melalui penggunaan sistem informasi. Dengan memahami kebutuhan bisnis secara menyeluruh, pengembang dapat merancang solusi yang tepat dan efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.


Selanjutnya, model analisis dapat digunakan untuk melakukan analisis proses bisnis. Ini melibatkan memetakan dan menganalisis proses bisnis yang ada, mengidentifikasi langkah-langkah, interaksi, dan alur kerja yang terjadi dalam organisasi, serta mengidentifikasi area di mana sistem informasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses tersebut. Analisis proses bisnis penting dilakukan untuk memastikan bahwa sistem informasi yang dikembangkan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi.


Selain itu, model analisis juga dapat digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan pengguna. Dalam hal ini, pengembang perlu memahami kebutuhan dan perspektif pengguna sistem informasi. Melalui identifikasi aktor-aktor yang terlibat, tugas-tugas yang harus dilakukan, dan preferensi serta harapan pengguna terhadap sistem informasi, pengembang dapat merancang sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.


Analisis data juga merupakan aspek yang penting dalam pengembangan sistem informasi. Model analisis dapat digunakan untuk menganalisis data yang terkait dengan sistem informasi, seperti identifikasi entitas, atribut, dan hubungan antar data, serta pemodelan struktur data yang diperlukan untuk mendukung operasi sistem informasi.


Selanjutnya, model analisis juga dapat digunakan untuk merancang arsitektur sistem informasi secara keseluruhan. Ini melibatkan identifikasi komponen sistem, antarmuka, dan hubungan antara komponen-komponen tersebut. Dengan merancang arsitektur sistem yang tepat, pengembang dapat memastikan bahwa sistem informasi yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik dan memenuhi kebutuhan bisnis.


Analisis risiko juga merupakan aspek yang penting dalam pengembangan sistem informasi. Model analisis dapat membantu dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang terkait dengan implementasi sistem informasi. Ini melibatkan identifikasi ancaman, kerentanan, dan konsekuensi potensial, serta merencanakan strategi mitigasi risiko untuk memastikan bahwa sistem informasi dapat berjalan dengan aman dan terlindungi dari serangan.


Terakhir, model analisis dapat digunakan untuk melakukan analisis kinerja sistem informasi. Hal ini memungkinkan evaluasi dan perbaikan kinerja sistem informasi yang ada, termasuk waktu respons, throughput, dan ketersediaan. Dengan menganalisis kinerja sistem informasi, pengembang dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan melakukan perbaikan untuk meningkatkan kinerja sistem informasi yang ada.


4. Pengertian 

Model desain pada sistem informasi adalah pendekatan atau kerangka kerja yang digunakan untuk merancang solusi sistem informasi yang efektif dan efisien. Fungsi utama dari model desain adalah untuk menghasilkan desain yang memadai untuk sistem informasi yang akan dikembangkan, termasuk perancangan struktur, tata letak, dan interaksi sistem.

Macam-macam Model Desain

    Ada beberapa model desain yang sering digunakan dalam pengembangan sistem informasi. Salah satunya adalah Model Arsitektur yang fokus pada perancangan arsitektur sistem informasi secara keseluruhan, termasuk identifikasi komponen sistem, hubungan antara komponen tersebut, serta distribusi tugas dan tanggung jawab di dalam sistem. Contoh model arsitektur yang umum digunakan adalah Arsitektur Berorientasi Layanan (Service-Oriented Architecture) dan Arsitektur Mikro Layanan (Microservices Architecture).

    Selain itu, Model Basis Data digunakan untuk merancang struktur data dan hubungan antar entitas dalam sistem informasi. Hal ini melibatkan pemodelan entitas, atribut, kunci utama, dan hubungan antar entitas menggunakan notasi seperti Diagram Entity-Relationship (ER Diagram) atau Diagram Relasional.

    Model Antar Muka Pengguna digunakan untuk merancang tata letak, navigasi, dan interaksi antara pengguna dengan sistem informasi. Hal ini melibatkan perancangan antarmuka pengguna yang intuitif, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Contoh model desain antarmuka pengguna termasuk Wireframe dan Prototype.

    Model Aliran Data digunakan untuk menggambarkan aliran informasi dan proses dalam sistem informasi. Hal ini melibatkan perancangan diagram aliran data (Data Flow Diagram) yang menggambarkan input, output, dan transformasi data dalam sistem.

    Selain itu, Model Kelas dan Objek digunakan untuk merancang struktur kelas dan objek dalam sistem berbasis objek. Ini melibatkan identifikasi kelas-kelas, atribut, dan metode yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan sistem.

    Model Proses Bisnis digunakan untuk merancang proses bisnis dalam sistem informasi. Hal ini melibatkan identifikasi langkah-langkah, keputusan, dan alur kerja yang terjadi dalam sistem. Contoh model desain proses bisnis termasuk Diagram Alir Proses (Process Flowchart) dan BPMN (Business Process Model and Notation).

    Terakhir, Model Pengembangan Perangkat Lunak digunakan untuk merancang metodologi dan pendekatan pengembangan perangkat lunak yang akan digunakan dalam proyek sistem informasi. Contoh model pengembangan perangkat lunak termasuk Model Waterfall, Model Spiral, dan Metode Agile (Agile Methodology).


5. Model Analisis Caffe Ijo 

6. Model Desain Caffe Ijo 











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Data Modeling

Desain Arsitektur

Process Modelling